Airlangga: Indonesia Berpotensi Jadi Produsen Halal Terkemuka di Dunia

10 Desember 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam upaya pemulihan ekonomi global, ekonomi syariah telah diangkat menjadi agenda utama di berbagai negara. Hal ini merupakan salah satu bagian penting dari kebijakan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
ADVERTISEMENT
"Ekonomi syariah dan industri halal juga telah dilihat sebagai sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat domestik maupun global," ujar Airlangga dikutip kumparan, Sabtu (10/12).
Menurutnya, pemerintah telah berupaya mengakselerasi pengembangan industri halal nasional dan mewujudkan visi Indonesia sebagai produsen halal terkemuka di dunia.
Dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mampu menjadi market terbesar produk halal dunia.
“Indonesia, sebagai rumah umat muslim terbesar penduduknya 229,6 juta pada tahun 2020, mempunyai pengeluaran umat muslim (untuk produk dan layanan halal) mencapai USD184 miliar di tahun 2020 dan diperkirakan pada tahun 2025 menjadi US281,6 miliar. Jadi ini merupakan pasar yang besar,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Adapun The State of the Global Islamic Economy Report 2022 mencatat bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, di mana Indonesia berhasil menjadi peringkat ke-4 di dunia.
Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara konsumen produk halal terbesar di dunia yang mencakup 11,34 persen dari pengeluaran halal global. Di sektor makanan halal, Indonesia merupakan konsumen terbesar kedua di dunia, sementara di sektor kosmetik halal menjadi konsumen terbesar keempat di dunia.
Dengan besarnya potensi demografi, pemerintah juga akan mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan menumbuhkan kebanggaan terhadap produk halal buatan negeri sendiri.
"Melihat potensi market yang sangat besar baik dari dalam maupun luar negeri, repositioning perlu dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi target pasar, tetapi juga mampu mendorong peningkatan produksi produk halal," ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
Untuk itu, sambung Airlangga, pengembangan industri halal akan terus diakselerasi secara berkelanjutan dalam rangka memenuhi demand dari dalam dan luar negeri. Persaingan untuk merebut pangsa pasar global industri halal juga dinilai cukup ketat di mana industri halal tidak hanya diminati oleh negara muslim semata.
ADVERTISEMENT
Ia melihat industri halal Indonesia harus mempunyai daya saing yang lebih dari negara lainnya, karena selain memiliki potensi domestic market yang besar, peluang ekspor juga dapat dikejar.
Di sisi lain, Menko Airlangga menyambut baik kegiatan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 ini sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi tentang industri halal di Indonesia. Ia juga mengapresiasi Kementerian Perindustrian atas upayanya dalam mengembangkan dan memberdayakan industri halal nasional.
“Kegiatan IHYA 2022 ini diharapkan bisa menjadi bentuk sosialisasi dan edukasi sekaligus sebagai pemicu dan pemacu industri dalam negeri. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian, sekiranya Allah SWT meridhoi setiap langkah kita untuk memajukan industri halal nasional,” pungkasnya.